Profil Bank Danamon
Bank Danamon Indonesia merupakan salah satu bank umum terbesar di Indonesia. Nama “Danamon” merupakan singkatan dari “Dana Moneter” yang diambil menjadi nama Bank menggantikan nama sebelumnya yaitu “Bank Kopra”, berdiri dari tahun 1956. Bank Danamon pun resmi berdiri dan namanya digunakan pertama kalinya pada tahun 1976 dengan sedikit penambahan menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon ialah bank yang pertama mempelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan sahamnya tercatat di bursa sejak tahun 1989.
Pada tahun 1988, Bank Indonesia melakukan reformasi besar-besaran terhadap dunia usaha termasuk perbankan yang dikenal sebagai ‘Paket Oktober 1988' atau PAKTO 88. Tujuan utama PAKTO 88 adalah untuk mendorong persaingan di sektor perbankan dengan mengurangi arus masuk dari pengaruh luar, termasuk liberalisasi persyaratan untuk pembentukan bank swasta domestik baru dan bank joint-venture, dan Bank Danamon Indonesia berhasil melalui semuanya. Sebagai akibat dari hal ini, Bank Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia, dan menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Di tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon berada di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional atas intruksi Pemerintah, (dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih (BTO – Bank Take Over). Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 milyar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama pula, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN.
Banyak nilai-nilai yang dipertahankan dalam penggabungan 9 Bank Taken Over (BTO) selama krisis keuangan Asia yang dimulai pada akhir 1990-an, dan Danamon telah muncul sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar dan terkuat di wilayah ini. Dengan lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon terus berupaya menjadi bank yang ‘Mewujudkan impian pelanggan’ dan itu menjadi kekuatan bagi Danamon dalam mempererat hubungan dengan para nasabahnya. Mulai tahun 2000 sampai 3 tahun berikutnya, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar yang berperan dalma menumbuhkan perekonomian Indonesia dengan restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang organisasi, manajemen, sumber daya manusia, sistem informasi, anggaran dasar dan logo perusahaan. Perjuangan ini akhirnya membuahkan hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur bagi Bank Danamon dengan tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).
Pada tahun 2003, mayoritas kepemilikan saham Bank Danamon diambil alih oleh konsorsium Asia Finance Indonesia di bawah kendali Temasek Holdings. Dengan pernan manajemen baru tersebut, maka model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon ditata ulang kembali, dengan tujuan untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan kawasan Asia. Fokus Danamon pada pemenuhan semua kebutuhan pelanggan ‘tercermin dalam pendekatan bisnis. Pada akhir tahun 2004, secara konsep Danamon mulai menyentuh kalangan masyarakat bawah sampai ke atas, mulai dari pasar rakyat, UKM & Komersial perbankan, perbankan ritel, kartu nama, perbankan syariah, perbankan korporasi, treasury, pasar modal & lembaga keuangan, di samping Adira Finance. 2004 juga ditandai Danamon menetapkan entri yang solid ke dalam asuransi dan usaha rumah tangga pembiayaan melalui Adira Insurance dan Adira Kredit (sebelumnya Adira Quantum). Akuisisi Danamon terhadap bisnis kartu American Express di Indonesia pada tahun 2006 menjadikannya salah satu bank penerbit kartu terbesar di negara ini.
Sejak tahun 2008, Bank Danamon yang kemudian dikenal dengan nama Danamon mulai menggerakan masyarakat Indonesia lewat kampanye “Untuk Anda, Bisa”. Dan di tahun 2010, Danamon meluncurkan program reality “Semangat, Pasti Bisa”. Season 1 dari “Semangat, Pasti Bisa” ditayangkan oleh Stasiun TV Trans 7 dan saaat itu Pandji Pragiwaksono sebagai Host, selanjutnya Season 2 ditayangkan oleh Global TV dan dipandu oleh Soraya Hylmi.
Bank Danamon Indonesia saat ini menduduki peringkat sebagai bank terbesar keenam dalam hal kepemilikan aset di Indonesia, dan mengoperasikan jaringan cabang kedua terbesar dengan lebih dari 2.900 cabang dan point of sales, termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta anak perusahaan cabang. Danamon juga didukung oleh perangkat elektronik yang memudahkan pelanggan dalam berinteraksi dengan sistem Bank Danamon. Dan juga dengan jumlah karyawan – sekitar 61.875 karyawan tetap dan tidak (termasuk anak perusahaan) pada akhir September 2011; satu yang berfokus pada mewujudkan visinya: “Kami Peduli dan Mengantarkan Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan “.
Dalam mengejar visi ini, Danamon telah menetapkan untuk menjadi ‘Lembaga Keuangan Terkemuka di Indonesia’ dengan kehadiran pasar yang signifikan. Hal ini bertujuan untuk menjadi customer centric, organisasi yang meliputi semua segmen pelanggan, masing-masing dengan value proposition yang unik, berpusat pada penjualan dan keunggulan pelayanan dan didukung oleh teknologi kelas dunia. Sejalan dengan upaya ini, Danamon bercita-cita untuk menjadi perusahaan pilihan, dihormati oleh semua stakeholder, dengan merangkul 5 nilai yang terdiri dari kepedulian, kejujuran, semangat untuk berprestasi, kerja tim dan profesionalisme disiplin.
informasi selanjutnya silahkan dilihat http://www.danamon.co.id/
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment